Sejarah dan Profil
MASJID GEDHE AMBARKETAWANG
Desa Tlogo Kalurahan Ambarketawang, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Desa Tlogo Kalurahan Ambarketawang, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Artinya : “ Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah, yang beriman kepada Allah dan hari akhir serta mendirikan shalat, mengeluarkan zakat dan tidak takut melainkan kepada Allah. Lantaran itu mudah- mudahan mereka menjadi orang-orang yang mendapat petunjuk”. (Q.S. At- Taubah:18)
MASJID GEDHE AMBARKETAWANG
Desa Tlogo Kalurahan Ambarketawang, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Masjid Gedhe Ambarketawang merupakan masjid sederhana yang dibangun diatas lahan wakaf dari almarhum bapak Adi Mulyono. Terletak didesa Tlogo Ambarketawang Gamping Sleman yang terdiri dari 3 RT. Bangunan masjid seluas lebih kurang 100 m2 mulai dibangun pada tahun 1992 melalui penggalangan dana swadaya masyarakat. Sebelum dijadikan masjid oleh warga, masjid ini berdiri sebagai mushola yang bernama Mushola Ambarketawang.
Sebelum dijadikan masjid, warga sering melakukan ibadah di Mushola Ambarketawang, tetapi setiap melaksanakan ibadah sholat Jum’at warga harus mencari masjid diluar desa Tlogo Ambarketawang, yaitu di Masjid yang berada di Tlogo Tamantirto. Perlu diketahui bahwa desa Tlogo merupakan perbatasan dari kabupaten Sleman dan Bantul. Walaupun berbeda Kabupaten, Masyarakat dapat beribadah dengan nyaman.
Seiring perkembangan waktu dan masyarakat yang semakin bertambah, warga dari Tlogo Ambarketawang yang merupakan jamaah dari Mushola Ambarketawang ini berinisiatif untuk menjadikan mushola ini sebagai masjid. Maka ditetapkan pada tanggal 14 Agustus 2013 Mushola Ambarketawang ini menjadi Masjid Gedhe Ambarketawang. Selama kurang lebih satu tahun, antusias masyarakat jamaah masjid ini selalu bertamnah dan menjadikan masjid tersebut sebagai tempat untuk melakukan berbagai aktifitas dibidang keagamaan dan kemasyarakatan. Setelah berjalannya waktu masjid yang dipergunakan untuk sholat Jum’at dirasa kurang memadai karena kekurangan tempat. Masjid Gedhe Ambarketawang ini selalu dituju oleh warga setempat dan anak-anak kos yang bermukim di desa Tlogo sebagai tempat beribadah. Perlu diketahui juga bahwa desa ini dekat dengan sekolah dan kampus-kampus bahkan pabrik/ gudang, sehingga mereka mencari tempat ibadah yang lebih dekat. Alhasil Masjid Gedhe Ambarketawang tidak dapat menampung para jamaah yang semakin banyak. Selain itu, setiap sholat Jum’at para jamaah harus rela sholat dipinggir jalan bahkan diterasterah rumah sekitar masjid karena tempat terlalu sempit.
Menurut keterangan diatas, maka Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Gedhe Ambarketawang perlu berfikir untuk dapat membuat para jamaah lebih nyaman dan memiliki tempat ibadah yang lebih representatif. Maka langkah yang harus dilakukan yaitu memperbesar bangunan masjid. Mengingat disebelah masjid ada lahan kosong, maka DKM ini berinisiatif untuk melakukan pembelian lahan kosong tersebut untuk pengembangan pembangunan Masjid Gedhe Ambarketawang. Maka ditahun 2023 dibentuklah panitia untuk proses pembebasan tanah tersebut. Bak gayung bersambut ada salah satu warga dari desa Tlogo yaitu keluarga dari Bapak H. Suparyono untuk membeli tanah seluas 543 m2 tersebut untuk diwakafkan atas nama anaknya yang bernama Fidel Estiawan Ramadhan untuk pengembangan pembangunan Masjid Gedhe Ambarketawang.
Ketua 1
Ketua 2
Sekretaris 1
Sekretaris 2
Bendahara 1
Bendahara 2
Faith
Prayer
Fasting
Almsgiving
Pilgrimage
Desa Tlogo Kalurahan Ambarketawang, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta